Selasa, 12 November 2019

Contoh Tes TPA Bappenas


Contoh Tes TPA Bappenas




Contoh Tes TPA BappenasTes Potensi Akademik atau TPA merupakan tes psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. Karena mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi/rendah-nya nilai TPA sering dihubungkan dengan tinggi/rendah-nya tingkat kecerdasan. TPA sesungguhnya merupakan versi Indonesia dari tes GRE atau Graduate Record Examination. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada GRE. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN.

Bahkan kenaikan jabatan setingkat manager di berbagai perusahaan juga mensyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S1 dan S2.

Latar belakang

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional. Tes GRE menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi. Sekarang Tes Potensi Akademik (TPA) telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3. Tes Potensi Akademik pada umumnya memiliki empat jenis soal, yaitu tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar. Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata. Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram. Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar. Banyak sekali TPA yang hanya dilakukan secara tertulis dan itu cenderung membosankan, terkadang orang yang mengikuti tes tersebut segera menginginkan jawaban itu segera muncul untuk mengetahui kemampuan yang dimilikinya. Selain itu kurangnya keefektifan dalam pengoreksian jawaban, manajemen penyimpanan nilai dari hasil tes merupakan masalah lain jika tes potensi akademik di lakukan secara manual. Aplikasi ini dapat di akses oleh banyak pihak(klien). Dan untuk memudahkan manajemen aplikasi tersebut klien server adalah sebuah solusinya karena Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. Maka dari hal-hal tersebut dipandang perlu untuk dibuat aplikasi tes potensi akademik berbasis client server sehingga dapat mengatasi masalah diatas

SEJARAH

Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA), berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office(OTO) di Bappenas pada tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen: Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan. Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).


Berikut merupakan Contoh Tes TPA Bappenas yang mungkin sering di keluarkan pada soal-soal TPA nantinya. Di bawah adalah contoh soal tes TPA pahami dengan seksama supaya paham dan bisa ingat pada Waktu tes TPA nantinya.


Tes Persamaan Kata (Sinonim)
Pilih satu jawaban yang paling dekat artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. GANCU =
A.Serokan
B.karung
C.Timbangan
D.Pengait
E.Galah
  1. ISTAL =
A.Kandang Sapi
B.Kandang Kambing
C.Kandang Kuda
D.Kandang Gajah
E.Kandang Macan
  1. HATTA =
A.Atau
B.Bahwa
C.Karena
D.Lalu
E.Dan
  1. LAIK =
A.Patut
B.Berguna
C.Cocok
D.Serasi
E.Sesuai
  1. EPILOG =
A.Kesimpulan
B.Pendahuluan
C.Preambul
D.Penutup
E.Mukadimah


Tes Lawan Kata (Antonim)
Pilih satu jawaban yang paling berlawanan artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. AWAM ><
A.Khusus
B.Pandai
C.Bodoh
D.Umum
E.Pakar
  1. PROLETAR ><
A.Feodalis
B.Kapitalis
C.Komunis
D.Sosialis
E.Individualis
  1. DESKRIPTIF ><
A.Fiktif
B.Persuatif
C.Perspektif
D.Argumentatif
E.Naratif
  1. PREFIKS ><
A.Awalan
B.Akhiran
C.Imbuhan
D.Sisipan
E.Keterangan
  1. ABOLISI ><
A.Keringanan
B.Grasi
C.Pengurangan
D.Pemberatan
E.Penambahan


Tes Padanan Hubungan Kata (Analogi)
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola kata yang tercetak KAPITAL
  1. MENARA : TINGGI =
A.Kereta : angkut
B.Air : jenuh
C.Lapangan : bola
D.Danau: sungai
E.Angin : badai
  1. SATELIT : PLANET =
A.Meteorit : meteor
B.Bulan : bumi
C.Bintang : zodiak
D.Tata surya : jagad raya
E.Andromeda : cosmos





  1. GERIMIS : HUJAN =
A.Mega : mendung
B.Angin : topan
C.Gelembung : buih
D.Kabut : embun
E.Ombak : gelombang

  1. TRAMPOLIN : LENTUR
A.Kuda-kuda : siaga
B.Bola sepak : takraw
C.Palang : putar
D.Pendulum : berayun
E.Lingkaran : labirin

  1. SEKUTU : KOMPETISI = KOLABORASI :
A.Teman
B.Persaingan
C.Lawan
D.Musuh
E.Pertandingan


Tes Deret Angka
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola angka Aritmetika.
  1. 706, 705, 702, 697, 690, …
A.684
B.683
C.682
D.681
E.680
  1. 4, 2, 2, 5, 6, 4, 4, 7, 8, 6, 6, 9, 10, …
A.11
B.10
C.9
D.8
E.7
  1. 6, 9, 7, 12, 9, 15, 13, 18, …
A.12
B.15
C.18
D.21
E.24
  1. 81, 6, 9, 27, 12, 15, 9, 18, …
A.3, 23
B.12, 21
C.21, 3
D.12, 23
E.12, 3
  1. 25, 23, 21, 23, 21, 19, 21, 19, 17, 19, …
A.17, 25
B.17, 23
C.17, 21
D.17, 15
E.17, 13


Tes Numerik
Pilih satu jawaban yang paling tepat.
  1. Jika x = 60 derajat dan jika sudut suatu segitiga adalah 2y, 4y, dan 4y maka …
A.x > y
B.x < y
C.x = y
D.2x = 3y
E.x dan y tidak bisa ditentukan
  1. Diketahui panjang sisi-sisi sebuah segitiga sama sisi adalah 3 cm dan di dalamnya dibuat segitiga sama sisi yang panjangnya 1 cm. Berapakah jumlah maksimum segitiga kecil yang dibentuk?
A.3
B.6
C.9
D.12
E.15
  1. Sebuah Aquarium panjangnya 4 kaki, lebarnya 3 kaki, dan dalamnya 2 kaki. Jika air dalam aquarium mencapai 4 inci dari atas aquarium maka berapa kaki kubikkah volume air yang ada di aquarium? (1 kaki= 12 inci)
A.8
B.12
C.16
D.20
E.24
  1. Sebuah balok berukuran 9 m x 300 cm x 12 m dipotong menjadi kubus dengan ukuran terbesar yang dapat dibuat. Berapa banyakkah kubus yang dapat dibuat?
A.6
B.8
C.10
D.12
E.14
  1. Sebuah bujur sangkar B, luasnya 81 yang memiliki sisi y. Sedangkan A adalah persegi panjang dengan sisi 18, dan sisi yang lainnya x. Bila luas A sama dengan 2 kali luas B, maka …
A.x > y
B.y > x
C.x = y
D.3y = x+2
E.x dan y tidak bisa ditentukan


Tes Logika Analisa
Pilih satu jawaban dengan menggunakan Logika Analisa
  1. Semua pengendara harus mengenakan helm. Sebagian pengendara mengenakan sarung tangan.
A.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm
B.Semua pengendara tidak mengenakan sarung tangan
C.Sebagian pengendara mengenakan helm dan sarung tangan
D.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan sarung tangan
E.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan tidak mengenakan sarung tangan
  1. Semua yang hadir merupakan anggota perkumpulan, sebagian yang hadir adalah psikolog.
A.Semua psikolog hadir dalam rapat
B.Semua anggota perkumpulan adalah psikolog
C.Semua anggota perkumpulan yang hadir
D.Sebagian psikolog adalah anggota perkumpulan
E.Sebagian yang hadir bukan anggota perkumpulan
  1. Tidak semua hipotesis penelitian terbukti benar. Beberapa penelitian skripsi tidak menguji hipotesis.
A.Beberapa sarjana tidak menulis skripsi
B.Beberapa hipotesis skripsi tidak terbukti benar
C.Semua hipotesis skripsi terbukti benar
D.Semua hipotesis penelitian terbukti benar
E.Semua sarjana, hipotesis skripsinya benar
  1. Ada lima orang bersahabat : Yuan, Dian, Nadia, Nisa, dan Yuni. Yang paling muda di antara mereka Yuni. Yuan tidak lebih tua dibandingkan Dian dan Nadia. Hanya Yuan lebih muda dari Nisa. Nadia lebih tua dibandingkan Dian. Urutan usia kelima orang sahabat tersebut dari yang paling tua ke yang paling muda adalah:
A.Nadia, Dian, Nisa, Yuan, Yuni
B.Yuan, Nadia, Nisa, Dian, Yuni
C.Yuni, Nisa, Yuan, Nadia, Dian
D.Yuni, Yuan, Nisa, Dian, Nadia
E.Nadia, Dian, Yuan, Nisa, Yuni
  1. Ogis lebih tinggi daripada Benny, Rangga lebih pendek daripada Ogis, maka:
A.Jika Rangga 180 cm, Benny 180
B.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya kurang dari 180 cm
C.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya lebih dari 180 cm
D.Jika Ogis 180 cm, Benny dan Rangga tingginya kurang dari 180 cm
E.Tidak ada jawaban yang tepat


Skor TPA Bappenas

Sesuai namanya, tes potensi akademik (TPA) bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik peserta tes. TPA Bappenas terdiri dari 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal-soal tersebut terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Tes Verbal, Tes Numerik, dan Tes Penalaran Logika. Nilai TPA dihitung berdasarkan akumulasi dari ketiga seksi tersebut.

 

Rentang skor TPA yaitu:

 

200-800

Artinya, skor terendah adalah 200 dan skor tertinggi adalah 800. Masing-masing seksi mendapat skor 20-80.

 

Berikut rumus menghitung skor TPA Bappenas.

Skor = (Jumlah Benar / Total Soal) x 600 + 200

Sebagai contoh, kamu bisa mengerjakan 70 soal benar dari 120 soal.

Skor = (225/250) x 600 + 200 = 740

 

Mengapa harus tahu cara menghitung skor?

Setiap kali kamu latihan, kamu dapat menghitung jumlah soal yang dijawab dengan benar. Kamu dapat mengukur apakah kamu sudah mencapai batas target atau belum. Dengan begitu, kamu dapat mempersiapkan diri dan terus meningkatkan nilai.


Trik Mendapat Skor TPA Maksimal

 

Agar kamu dapat meraih skor semaksimal mungkin, kamu harus mengetahui triknya. Soal-soal TPA memang tidak dirancang untuk dijawab semua.

Artinya, kamu harus memprioritaskan soal-soal yang mudah dan pasti bisa dikerjakan dengan benar. Contohnya soal pada Tes Numerik. Kamu diberi waktu 60 menit untuk 90 soal. Artinya kamu harus mengerjakan 40 detik/soal. Gunakan 20 detik pertama untuk membaca dan menentukan apakah soal tersebut dapat dikerjakan. Kalau sulit, kamu dapat melanjutkan ke soal berikutnya. Pasalnya skor dihitung dari jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.

Kamu juga perlu memperhatikan jumlah peserta yang mendaftar. Jika pendaftar tidak terlalu banyak, kamu dapat menargetkan 70 persen jawaban benar. Namun jika pendaftar mencapai ribuan jumlahnya, kamu harus menetapkan target 80 persen jawaban benar agar lebih unggul.

 

Batas Lulus Skor TPA

Bappenas menetapkan rentang skor adalah 200-800. Namun batas nilai yang dibutuhkan untuk lulus ditetapkan oleh lembaga yang mengadakan tes tersebut.

Misalnya, kamu mendaftar S-2 di Universitas Gadjah Mada (UGM), maka pihak universitas yang menetapkan nilai minimal untuk lulus, meskipun tes diselenggarakan oleh Bappenas.

Rata-rata skor yang dibutuhkan untuk S-2 adalah 450-500, sedangkan S-3 adalah 550-600. Seseorang dengan skor 500 dianggap sudah memiliki kemampuan rata-rata.

Skor TPA dari Bappenas berlaku sampai 2 tahun sejak tanggal tes. Skor ini tidak dapat diperpanjang. Jika sudah habis masa berlakunya, kamu harus mengikuti tes kembali.



Demikian Postingan kami kali ini mengenai Contoh Tes TPA Bappenas. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.

Untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Pelatihan TPA Bappenas.

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo



 
Contoh Tes TPA Bappenas

Senin, 04 November 2019

Tes Potensi Akademik PDF


Tes Potensi Akademik PDF






Tes Potensi Akademik PDF – Tes potensi akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dibungkan dengan kecerdasan seseorang. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN.



Bahkan kenaikan jabatan setingkat manager di berbagai perusahaan juga mensyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S1 dan S2.

Adapun Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki 3 jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, dan tes logika.

  • Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (Persamaan kata), antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
  • Tes angka mengukur kemamuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berfikir terstruktur, dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmatik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka, dan tes angka dalam cerita.
  • Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita, dan tes logika diagram.

Cara paling EFEKTIF dan JITU dalam menghadapi TPA Bappenas adalah dengan mempelajari langsung soal-soal sebelumnya. Dengan sering mempelajari dan latihan soal TPA Bappenas kita akan terbiasa melihat bentuk, pola soal TPA Bappenas serta tingkat kesulitannya seperti apa.


Silahkan Download Soal Tes Potensi Akademik Pdf berikut ini :







Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya pelatihan TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat. 

Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Pelatihan TPA Bappenas.


Mengapa Pelatihan TPA Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.


Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan TPA ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.




Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?

Konsultan sukses-tpa berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.


Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.


Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.



Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Instruktur berpengalaman & berlatarbelakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.



Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 0821 4324 7049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok


Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang





Tes Potensi Akademik PDF